Rabu, 21 Agustus 2013

PERJUANGAN PAHLAWAN KITA UNTUK KEMERDEKAAN INDONESIA

 



A.    Perjuangan Bangsa Indonesia Menuju Gerbang Kemerdekaan
Sejak penjajah barat untuk pertama kalinya menginjakan kakinya didaerah nusantara dan melakukan pemerasan, penindasan, perampasan kemerdekaan terhadap rakyat Nusantara ini, maka sejak saat itu juga rakyat Indonesia melakukan perjuangan untuk melawan penjajah dengan upaya merebut kembali  kemerdekaan yang direnggut oleh para penjajah itu. Perjuangan menentang penjajahan ini didasari oleh satu prinsip bahwa kemerdekaan itu merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikaeadilan yang harus dihapuskan dimuka bumi ini.
1.         Perjuangan melawan Penjajah Portugis
Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah ini berlangsung di seluruh wilayah nusantara terutama di daerah-daerah yang menjadipusat-pusat kekuasaan penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajah dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajah Portugis. Perjungan ini dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor, Demak, Aceh. Malaka, dan Sunda Kelapa.
2.      Perjuangan menentang penjajah belanda
Perjuangan bangsa menentang penjajahan belanda sudah dimulai pada awal abad 17 sampoai awaln abad 20,perjuangan ini terjadi dimana-mana diseluruh Nusantara. Dalam point ini kami hanya akan menjelaskan beberapa dari sekian banyak perjuangan bangsa,yaitu perang Diponegoro, perang padri, dan peperangan oleh rakyat Aceh.
Perang Diponegoro. Perang ini dipimpin oleh pangeran Diponegorgo,yaitu merupakan anggota kerajaan Yogyakarta. Namun semenjak terjadi perselisihan di antara keluarga yang juga dicampuri oleh  Belanda ia bresama neneknya pindah ke Tegalrejo, desa di Yogyakarta. Dilar itu rakyat sangat menaruh harapan pada Pangeran Diponegoro karena kewajiban kerja dan membayar pajak oleh Belanda,juga sikap raja yang mengizinkan penyewaan tanah pada pihak swasta.
                     Perang ini diawali oleh persengketaan antara Pangeran dan Belanda. Persengketaan ini terjadi karena  pada tanggal 20 juli 1825 pemasangan tonggak-tonggak jalan yang dipasang Belanda ke tanah Tegalrejo tidak diizinkan oleh Pangeran, sehingga membuat amarah pada Diponegoro dan rakyatnya.
Belanda kemudian melakukan serangan terhadap pasukan Diponegoro,maka mulailah perang yang dikenal perang Diponegoro. Dengan dukungan dari pihak yang luas,yaitu para petani, pangeran dan para ulama, seorang ulama besar yaitu Kyai Mojo bergabung dengan Diponegoro, dan juga seorang bangsawan yaitu sentot Alibasyah Parwirodidjo. Yang kemudian menjadi panglima utamanya.
Pada permulaan perang, pasukan Diponegoro berhasil merebut beberapa daerah. Pada wal perang ini kekuatan belanda memang tidak besar sehinggga banyak merugikan belanda. Pada tahun 1825 sampai 1827 pasukan Diponegoro selalu unggul dalam perang. Bahkan Jenderal De Kock pernah menawarkan perdamaian, tapi tidak diberi tanggapan sehingga belanda menyediakan sayembara dengan hadiah uang 20 ribu ringgit bagi siapapun yang bisa menagkap Diponegoro hidup atau mati namun gagal karena rakyat tetap setia pada Pangrean Diponegoro.
Mulai tahun 1827 Belanda menggunakan taktik ”Benteng stelsel” yaitu dengan membuat benteng yang saling berhubungan di setiap daerah yang berhasil dikuasai sehingga mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro, taktik ini membawa hasil dengan menyerahnya panglima Diponegoro yaitu Sentot Alibasyah dan Pangeran Mangkubumi, kemudian belanda berusaha lagi untuk membujuk Diponegoro guna mengadakan perundingan pada tanggal 28 Maret 1830. Namun perundingan ini merupakan siasat licik jenderal de kock yang berakhir dengan dutangkapnya Pangeran Diponegoro. Karena itu sejak awal 1830 perlawanan semakin melemah.
Pada tanggal 3 Mei 1830 Ia diasingkan ke Manado. Tahun 1834 dipindahkan ke Ujungpandang sampai wafatnya tangtgal 8 Januari 1855.
Perang Padri : Perang Padri terjadi di Minangkabau Sumatera Barat, yang bermula dari pertentangan dua pihak yaitu anatara kaum Padri dengan kaum adat. Kaum padri atau kaum ulama melakukan gerakan perbaikan keadaan masyarakat di Minangkabau agar kembali kepada ajaran islam yang murni, gerakan kaum padri ini ternyata mendapatkan reaksi keras dari kaum adat yang terbiasa oleh kebiasaan buruk mereka. Perang saudara dimanfaatkan betul oleh belanda terutama sesudah kaum adat yang meminta bantuan kepadanya. Akhirnya Belanda campur tangan dalam peperangan ini. Namun, tuuan Belanda bukan hanya melawan kaum Padri, tetapi untuk menanamkan kekuasaannya di Minagkabau. Pada tanggal 18 Pebruari 1821 perang Padri melawan Belkanda di mulai, perang padri terbagi kedalam tiga masa. Yaitu ; Tahun 1821 -1825 ditandai dengan meluasnya rakyat. Masa kedua Tahun 1825-1830 yang ditandai dengan meredanya pertempuran karena belanda melakukan perjanjian dengan kaum Padri yang lemah. Masa ketiga Tahun 1830-1838 yang diakhiri dengan tertangkapnya para pemeimpin Padri.
Salah satu kekeuatan perlawanan kaum padri adalah di Bonjol yang di pimpin oleh Tuanku Imam Bonjol kemudian belanda mendatangkan pasukan dari Batavia dengan bantuan ini belanda dapat menguasai beberapa daerah kaum padri. Tahun 1834 Belanda menyerang Bonjol, mulai tahun 1835 Belanada mengarahkan pasukannya untuk mengalahkan kaum padri di Bonjol karena itu pasukan Padri semakin terjepit oleh Belanda namun selam tahun 1836 kekuatan Padri belum terapatahkan.
Pada bulan Oktober 1837Belanda menyerang Benteng Bonjol yang pada akhirnya benteng tersebut adpat dikuasai. Dan pada tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol dan pasukannya menyerah pada belanda. Imam Bonjol kemudian dibuang oleh belanda ke Cianjur dan dibuang lagi ke Ambon dan dipindahkan lagi ke Menado dan Wafat disana yaitu pada tanggal 6 Nopember 1864. secara umum perlawanan kaum padri dapat dipatahkan pada tahun 1838.
Perang Aceh yang terjadi pada bulan Maret 1873 belanda meminta Sultan Aceh yaitu Sulatan Muhammad Daud Syah untuk menagkui kedaulatan Hindia Belanda namun ditolak akhirnyta pada tanggal 26 Maret 1873 datang maklumat perang dari Belanda. Maka dimuailah perang rakyat Aceh.
Pada bulan April 1837 belanda menyerang ke kerajaan Aceh namun mengalami kegagalan. Pada bulan Desember 1873 Belanda melakukan serangan kedua yang lebih besar, namun pada ahkirnya belanda berhasil memukul pasukan Aceh sehingga istana Aceh pun jatuh ke tangan Belanda namun rakyat Aceh masih merasa merdeka dan gigih mempertahankan kemerdekaannya.
Belanda kemudian mengirin Dr. Snouck Hurgronje yang faham tentang agama islam atas nasihatnya belanda mulai menaklukan Aceh dengan cara memecah belah kekuatan masyarakatnya, tanggal 11 Pebruari 1899 Belanda menyerang markas pertahanan Teuku Umar dan gugurlah Ia. Perjuangannya diterusakan oleh isterinya Cut Nyak Dien yang kemudian juga dapat ditangkap oleh Belanda. Pada tahun 1906 dibuang ke Sumedang. Semenatara itu Sultan Alaudin Muhammad Daud Syah menyerah pada tanggal 20 Januari 1903 dan pada tanggal 6 September 1903 Panglima Polem akhirnya menyerah juga. Maka, dengan kejadian ini berarti pemerintah Hindia Belanda telah menanamkan kekuasaannya di Aceh.
Perjuangan menentang penjajah belanda secara gagah berani dlakukan poleh rakyat diberbagai daerah di indonesia yang menyebabkan kerugian besar bagi pihak penjajah belanda juga membawa pengorbanan harta benda dan jiwa yang besar pula bagi bangsa Indonesia namun sampai abad ke-20 belanda tidak dapat di usir dari Indonesia. Kegagalan perjuangan bangsa disebabkan adanya kelemahan yaitu ;
   a.       Perjuangan bersikap lokal atau kedaerahan.
b.      Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan
   c.       Perjuangan pada umumnya diupimpin oleh pemimpin yang kharismatik
d.      Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata.
e.       Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga perselisihan sering terjadi antara para pempimpin.
Kelemahan ini menjadi pelajaran yang berarti bagi bangsa Indonesiadalam menentukan strategi perjuangan pada masa berikutnya.
B.     Peristiwa Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Jumat, 17 Agustus 1945 M atau 17 Ramadan 1365 H) dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Muhammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat.



Sebelumnya para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh rakyat dari pihak asing yang masih menguasainya. Tetapi mayoritas anggota PPKI menolaknya dan disetujuilah naskah proklamasi seperti adanya hingga sekarang. Para pemuda juga menuntut enam pemuda turut menandatangani proklamasi bersama Soekarno dan Hatta dan bukan para anggota PPKI. Para pemuda menganggap PPKI mewakili Jepang. Kompromi pun terwujud dengan membubuhkan anak kalimat “atas nama Bangsa Indonesia” Soekarno-Hatta. Rancangan naskah proklamasi ini kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Isi Teks Proklamasi


Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta





C. Tokoh-tokoh Pahlawan nasional di DIY




Kyai Haji Ahmad Dahlan

Lahir
Meninggal
23 Februari 1923
Yogyakarta
Dikenal karena
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Agama
Islam
Pasangan
Hj. Siti Walidah
Nyai Abdullah
Nyai Rum
Nyai Aisyah
Nyai Yasin
Anak
Djohanah
Siradj Dahlan
Siti Busyro
Irfan Dahlan
Siti Aisyah
Siti Zaharah
Dandanah
 



Oerip Soemohardjo



Nama lahir
Mohammad Sidik
Lahir
Meninggal
17 November 1948 (umur 55)
Yogyakarta, Indonesia
Dimakamkan
Pengabdian
Lama dinas
1914–39, 1942, 1945–48
Pangkat
  • Letnan Jendral
  • Jendral (anumerta)
Perang
Penghargaan







Dipanegara

Gambar Pangeran Dipanegara (1835)
Pasangan
Kedhaton
Ratnaningsih
Ratnaningrum
Anak
17 putra dan 5 putri
Nama lahir
Mustahar / Antawirya
Ayah
Ibu
Lahir
Meninggal
Dikubur

Surjopranoto

Lahir
Meninggal
Dikenal karena








Hamengkubuana I

NAMA   ASLI                       Raden Mas Sujana (Hamengkubuana I )
GELAR                                   Pangeran Mangkubumi
LAHIR                                    Yogyakarta, 6 Agustus 1717
AGAMA                               Islam
Hamengkubuana II


NAMA   ASLI                       Raden Mas Sundoro (Hamengkubuana II )
LAHIR                                    Yogyakarta, 7 Maret 1750
AGAMA                               Islam
Lainnya                                karena ada mitos akhir abad bahwa aka nada kerajaan yang runtuh Raden Mas Sundoro menulis kitab Serat Suryaraja yang berisi ramalan mitos akhir abad.

Hamengkubuana III


NAMA   ASLI                       Raden Mas Sundoro (Hamengkubuana III )
LAHIR                                    Yogyakarta, 20 Februari 1769
Lainnya                                                raden pernah di turunkan secara paksa dari takhta dan berhasil naik takhta.
Hamengkubuana IV

NAMA   ASLI                       Raden Mas Ibnu Jarot (Hamengkubuana IV )
LAHIR                                    Yogyakarta, 3 April 1804
GELAR                                   Sultan Seda ing Pesiyar
AGAMA                               Islam

Lainya                                   Kematian Hamengkubuwono IV yang serba mendadak ini menimbulkan desas-desus bahwa ia tewas diracun ketika sedang bertamasya.
Hamengkubuana V


NAMA   ASLI                       Raden Mas Gathot Menol (Hamengkubuana V )
LAHIR                                    Yogyakarta, 20 Agustus 1821 – meninggal tahun 1855    
AGAMA                               Islam
Lainya                                   raden pernah mengajukan perdamainan tanpa pertumpahan darah namun
di tidak setujui oleh anaknya sendiri bahwa itu merendahkan keratin Yogyakarta.


Hamengkubuana VI



NAMA ASLI                         Raden Mas Mustojo (Hamengkubuana VI )
LAHIR                                    Yogyakarta, 1821 – wafat: 20 Juli 1877
AGAMA                               Islam
Lainya                        Pada masa pemerintahannya terjadi gempa bumi yang besar yang meruntuhkan sebagian besar Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Tugu Golong Gilig, Masjid Gede (masjid keraton), Loji Kecil (sekarang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.

Hamengkubuana VII


NAMA ASLI                         Raden Mas Murtejo  (Hamengkubuana VII)
LAHIR                                    Yogyakarta, 4 Februari 1839
AGAMA                               Islam
Lainya                                   banyak didirikan pabrik gula, yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga sering dijuluki Sultan Sugih
Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan.
Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia 81 tahun memutuskan untuk turun takhta dan mengangkat putra mahkota sebagai penggantinya. Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena putera mahkota(GRM. Akhadiyat, putra HB VII nomor 14) yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini.

Sri Sultan Hamengkubuwono VIII


Masa jabatan
1921–1939
Didahului oleh
Digantikan oleh
Informasi pribadi
Lahir
GRM Sujadi
3 Maret 1880
Yogyakarta
Meninggal
Anak
41 anak
Agama



Sri Sultan
Hamengkubuwana IX

Masa jabatan
24 Maret 1973 – 23 Maret 1978
Presiden
Didahului oleh
Digantikan oleh
Masa jabatan
25 Juli 1966 – 17 Oktober 1967
Presiden
Didahului oleh
Tidak Ada
Digantikan oleh
Masa jabatan
6 September 1950 – 27 April 1951
Presiden
Didahului oleh
Digantikan oleh
Masa jabatan
4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949
Presiden
Didahului oleh
Digantikan oleh
Masa jabatan
3 April 1952 – 30 Juli 1953
Presiden
Didahului oleh
Digantikan oleh
Masa jabatan
17 Agustus 1945 – 1 Oktober 1988
Presiden
Didahului oleh
Tidak ada, jabatan baru
Digantikan oleh
Paku Alam VIII (Pejabat Gubernur)
Masa jabatan
18 Maret 1940 – 1 Oktober 1988
Didahului oleh
Digantikan oleh
Informasi pribadi
Lahir
Meninggal
Kebangsaan
Partai politik
Non partai
Anak
Adipati Anum, dll
Agama




Hamengkubuwana X

Mulai menjabat
1998
Presiden
Didahului oleh
Mulai menjabat
1989
Presiden
Didahului oleh
Informasi pribadi
Lahir
Suami/istri
 Agama
Islam  



DIRGAHAYU INDONESIA KU .... !
MERDEKAA....!










Tidak ada komentar:

Posting Komentar